Jogja oto – Beberapa bikers, atau bahkan sebagian besar warga Indonesia masih menganggap bahwa helm bukanlah “alat” untuk pelindung kepala. Bahkan tidak sedikit dijumpai banyak para bikers yang menggunakan helm di dengkul atau cuma dicantelin saja ketika naik motor di kampung. Kali ini Jogja oto akan membahas tentang helm, meski sepele, namun resikonya sangat besar sekali.
Jadi jangan dicontoh ya, kalo ada bikers yang menggunakan motor tanpa menggunakan helm, meskipun hanya boncenger. Seperti pada video kali ini, seorang biker dan pasangannya mengendarai motor dengan menggunakan 1 helm saja. Dan yang menarik adalah bahwa si boncenger malah bernarsis ria.
Yang jomblo jangan ngiri ya? Check it out videonya ya..
Berikut adalah beberapa fakta tentang helm di negeri kita tercinta:
1. Di tahun 90 sampai 2000an, marak adanya helm “gayung” yang sangat tidak “safety”. Tidak dilengkapi dengan busa, kaca bahkan telinga juga tidak terlindungi
2. Pemerintah pernah melarang penggunaan helm gayung atau batok dan mewajibkan penggunaan helm SNI, dengan ciri-ciri tulisan SNI timbul, bukan sticker.
3. Banyak penjual helm yang katanya standar SNI, tapi kualitasnya sangat jauh dari standar nasional.
4. Dealer menyertakan helm untuk setiap penjualan, namun dengan mutu yang sangat jelek.
5. Masyarakat luas menganggap bahwa helm adalah senjata penangkal polisi, bukan untuk keamanan kepala.